benua atlantis adalah wentira di palu?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix3DAbr4D91_CS8YS-8fFKMPJLMjM4dgAmdVdamu0A-5OMq2U6V5FZnErdVFxZ9Ua_sd3GB8B5zYWupYUFOVqFwU-gXIba4jHq7PAfGDRFB9dv9tL4djTe9OqefcHvUi6Ap5_26x06xU0/s320/ngapa+uwentira.JPG




Mendengar kata "Uwentira atau Wentira", maka mereka merujuk pada sebuah cerita, kisah, maupun mitos tentang keberadaan komunitas yang tak kasat mata. Hanya sedikit orang yang bisa melihatnya, bahkan bisa berkomunikasi dengan warga Uwentira. Dan mereka seringkali muncul di pasar-pasar di Palu dan sekitarnya.

Cerita mengenai keberadaa komunitas “jin” Uwentira beredar cukup luas di kalangan masyarakat Palu. Kawasan Wentira ini oleh kalangan paranormal di Indonesia, memang dikenal sebagai salah satu wilayah paling angker di seluruh pelosok nusantara. Demi menjawab rasa penasaran, cerita-cerita ini akan menjawabnya.




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoQIf6uVD2XrwpVAhGLIrW_seO8FFGVQ76xjmvlMyfd0rpWsHq4udH53DXO4iaeI_qBEze8MK10sogNc0nityEnT5HR1d1tG9ixsp2slcse7mMGaj6bffeDJK43QgfC2cLyprZmEn-01E/s320/uwentira.JPG




1. Cerita Sulwan Dase


To Wentira (ditulis Uwentira), demikian masyarakat Palu menyebut komunitas ini. Terletak disebuah kawasan yang bernama Wentira. Orang Toraja kuno menyebutnya To Wae Ntira. Menurut beberapa menceritakan pengalaman mereka saat bertemu dgn orang-orang To Wentira. 


Katanya, kita seolah-olah terombang-ambing diantara dunia nyata dan dunia maya, rasionalitas, dan supranatural. Bingung bercampur takjub menjadi satu. Antara percaya dan tidak percaya.


Menurut mereka yang pernah ke “Kota Wentira”, kota itu sangat modern, dgn peradabannya yang sangat luar biasa. Semua jenis kendaraan ada disana (termasuk MRT). Masyarakatnya makmur dan serba berada. 


Yang menjadi persoalan adalah, pintu masuk ke kota tersebut. Hampir tak satu orang pun bisa menjelaskn secara pasti lokasi jalan masuknya. Beberapa menjelaskan, bahwa pintu masuk dengan kendaraan roda dua dan mobil adalah melalui sebuah jembatan beratap. 


Jembatan ini sebenarnya menjembatani sebuah sungai yang membentang. Secara logika, bila kita masuk ke ujung satu, pastilah bisa tiba di ujung satunya. Namun, keanehan seringkali terjadi. 


Kadang-kadang ketika sebuah mobil memasuki ujung jembatan, mobil itu tidak pernah lagi keluar di ujung satunya. Beberapa hari kemudian, biarlah pengendara mobil itu bercerita sendiri, bahwa mereka baru saja pulang dari Kota Wentira, dimana segala sesuatunya ada disana.


Persoalannya adalah di bagian manakah dari jembatan itu yang menjadi pintu masuknya? Sebab, mobil tersebut ketika memasuki jembatan, maka menghilang begitu saja dari pandangan mata. 


Sewaktu ada sebuah pertanyaan kepada beberapa orang yang pernah kesana, mereka mengatakan, tempat itu sangat luar biasa, namun tidak ada lagi yang berani kembali kesana.




2. Cerita LES Kala’tiku


Suatu kejadian aneh terdengar dari seorang bapak-bapak. Waktu itu, bapak tersebut mempunyai proyek di daerah lokasi wentira. Niatnya sih hanya untuk jalan-jalan saja di jembatan itu. 


Akan tetapi, pas memasuki mulut jembatan menurut teman proyeknya, mobil truk yang dipakainya bersama teman dan supirnya tiba-tiba saja hilang seakan-akan di telan oleh jembatan itu. 


Terus terang, hal ini memang tidak masuk di akal, namun kenyataan itu benar-benar terjadi. Yang katanya, kota itu sungguh luar biasa modern. Yach, antara kenyataan dan fiksi jadinya.




3. Kesaksian PS Patandung


To wentira menurut orang Kaili (Suku asli di Sulteng) ada di sekitar kebun kopi (Jl. poros tawaeli – Toboli). Di jalan poros tersebut, ada satu jembatan yang masih ada sampai sekarang. 


Konon katanya, masih buatan Belanda. Di sampingnya ada satu jembatan beton yang konon digunakan pada tahun 1980-an. Setiap kendaraan yang lewat, wajib memberi kode lampu atau setidaknya klakson sebagai tanda permisi mau lewat.








Banyak orang-orang yang telah beberapa kali melewati kawasan Kebun Kopi yang disebut-sebut terakhir ini. Kawasan ini dikenal cukup berat, menanjak dengan kemiringan yang tajam. 


Belum lagi sering terjadi longsong. Jembatan itu masih ada, dan bahkan sekarang ada sebuah tugu berwarna kuning bertuliskan NGAPA UWENTIRA. Ngapa dalam bahasa Kaili berarti Kampung, Negeri atau Kota. Uwentira berarti tidak kasat mata. Jadi NGAPA UWENTIA berarti Kota UWENTIRA.

4 komentar:

  1. ternyata in wentira yg slalu d ceritaka kakekku pada waktu bergerilya di hutan,sampe2 Omku memilihara1 orang wentira, menurut saya keberadaan kampung wentira ada kaitannya kampung bawah laut yang berada di perairan Majene

    BalasHapus
  2. Saya sudah pernah naik ke uventira..sampai negara 5 saja..itupun atas undangan beliau kesana..

    BalasHapus