berbagai penemuan umat islam yang belum banyak orang katahui
 Sejarah
 adalah peristiwa yang sudah terjadi, namun baru ditulis kemudian, jauh 
setelah kejadian sebenarnya berlalu. Sebagai cerita masa lalu sejarah 
mudah untuk dimanipulasi, dan disampaikan kepada generasi berikutnya 
yang hanya bisa menerima mentah-mentah informasi itu sebagai kebenaran.Informasi
 mengenai penemuan-penemuan sains dan teknologi yang pernah kita terima 
kebanyakan berasal dari buku-buku pengetahuan Barat. Penemu-penemu yang 
disebut sebagai yang pertama di dunia itu pun dipuji sebagai orang yang 
berjasa kepada ilmu pengetahuan dan umat manusia.
 Sejarah
 adalah peristiwa yang sudah terjadi, namun baru ditulis kemudian, jauh 
setelah kejadian sebenarnya berlalu. Sebagai cerita masa lalu sejarah 
mudah untuk dimanipulasi, dan disampaikan kepada generasi berikutnya 
yang hanya bisa menerima mentah-mentah informasi itu sebagai kebenaran.Informasi
 mengenai penemuan-penemuan sains dan teknologi yang pernah kita terima 
kebanyakan berasal dari buku-buku pengetahuan Barat. Penemu-penemu yang 
disebut sebagai yang pertama di dunia itu pun dipuji sebagai orang yang 
berjasa kepada ilmu pengetahuan dan umat manusia.
Abad pertengahan, masa kegelapan di Barat
Sejak
 jatuhnya kekaisaran Romawi tanggal 4 September 476, ketika kaisar 
terakhir dari kekaisaran Romawi Barat, Romulus Augustus, diberhentikan 
oleh Odoacer, seorang Jerman yang menjadi penguasa Itali setelah Julius 
Nepos meninggal pada tahun 480, maka dikatakan Eropa telah memasuki 
Masa-masa Kegelapan (Dark Ages). Masa-masa
 Kegelapan ini berlangsung kira-kira dari tahun 476 itu hingga 
Renaisans, sekitar tahun 1500-an. Renaisans disebut juga masa kelahiran 
kembali Eropa, atau kelahiran kembali budaya Yunani dan Romawi Purba, 
berupa kemajuan di bidang seni, pemikiran dan kesusasteraan yang 
mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan.
Kembalinya
 budaya Yunani dan Romawi Purba tersebut direbut dari tangan 
ilmuwan-ilmuwan Islam setelah mengalami perkembangan yang luar 
biasa. Dengan tanpa malu-malu, plagiator-plagiator Eropa itu mengklaim 
bahwa penemuan-penemuan sains dan teknologi itu adalah hasil usaha 
mereka.
 Fakta-fakta sejarah sebenarnya
Sekarang,
 saya mencoba mengutipkan untuk anda, fakta sebenarnya yang terjadi, 
bahwa penemuan-penemuan sains dan teknologi itu sebagian besar berasal 
dari masa kejayaan Kekhalifahan Islam, oleh para sarjana Muslim. Semoga 
pengetahuan ini dapat disampaikan kepada anak-cucu kita dan menjadi 
penyadar bahwa kita sebenarnya mempunyai potensi yang sangat besar untuk
 menguasai kembali sains dan teknologi, dan tidak hanya menjadi pemakai 
atau korban teknologi.
Sejak 5.000 tahun SM
Masa
 perkembangan kebudayaan Mesir Purba. Menghasilkan limas-limas 
(piramida) yang hebat, sistem pengairan yang baik dan sistem bintang 
yang cukup bagus.  Namun ilmu bintang (astronomi) masih tercampur-aduk 
dengan ilmu perbintangan (astrologi). Ahli-ahli pengetahuan adalah 
pendeta-pendeta yang tidak mengenal batas antara logika, takhayul, dan 
kepercayaan, yaitu pemuja tritunggal Apis-Isis-Osiris.
Sejak 4.000 tahun SM
Masa
 perkembangan kebudayaan India Purba. India dengan kecenderungan 
samadinya lebih terkungkung dalam metafisika, monisme (menunggalnya 
manusia dengan dewata), dan pantheisme (hadirnya dewata di dalam segala 
yang ada). Mewariskan pengetahuan Astadhyayi, tata bahasa Sanskrit oleh 
Panini (kurang lebih 400 tahun SM) adalah pembahasan ilmiah ilmu bahasa 
yang mendahului pembahasan oleh Aristoteles (384-322 SM) dan bernilai 
jauh lebih tinggi.
 Sejak lebih dari 2.000 tahun SM
Merupakan masa perkembangan kebudayaan Tiongkok Purba. Dengan pengetahuan bercorak kudus (sacral, scared). Mereka
 berpikir bahwa segala pemberian berasal dari Thian dan bukan 
obyektif-empirik, hasil ikhtiar manusia secara sistematik. Cara berpikir manusia Tiongkok Purba pada umumnya masih berdasarkan firasat dan renungan, belum kritik-analitik.
Sejak lebih dari 1.000 tahun SM
Berkembangnya
 kebudayaan Parsi Purba. Penemuan jentera (roda gigi/gir) dalam 
pembuatan tembikar, dan kini mulai dari jam tangan yang terkecil hingga 
roket angkasa yang terbesar menggunakan jentera di dalam mesinnya.
Sejak 500 tahun SM
Dimulainya
 kebudayaan Yunani-Romawi. Dengan filsafat anthroposentrik (manusia 
berada pada pusat segala aktivitas) mereka di dalam banyak hal 
berlawanan dengan kecenderungan-kecenderungan niskala Mesir Purba, India
 Purba, Tiongkok Purba, dan Parsi Purba serta bersikap akliah 
(rational). Kecendrungan berpikir seolah-olah manusia berdiri di luar 
alam dan melihat alam sebagai suatu yang terpotong-potong, maka lahirlah
 pengertian jagat besar (makrokosmos) dan jagat kecil 
(mikrokosmos). Tidak ada batas antara filsafat dan pengetahuan.
 48 SM – 371
Penyerbuan
 Julius Caesar, kaisar Romawi, pada tanggal 48 SM menghancurkan 
karya-karya asli ilmu filsafat dan pengetahuan Yunani di 
perpustakaan-perpustakaan Iskandariah. Kemudian pada 272 M Kaisar Romawi
 berikutnya, Lucius Domithius Aurelianus, dan Kaisar Theodosius Magnus 
pada 371 M melakukan hal yang sama.
476
Awal
 Eropa memasuki masa kegelapan (Dark Ages), yaitu sejak jatuhnya 
kekaisaran Romawi terakhir tanggal 4 September 476 di mana kaisar Romawi
 Barat, Romulus Augustus, diberhentikan oleh Odoacer.
 571
Kelahiran
 Nabi Muhammad Saw pada tanggal 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah 
(bertepatan dengan 20 April 571).  Disebut Tahun Gajah disebabkan pada 
tahun itu Raja Abrahah dari Yaman dengan 60 ribu pasukan bergajahnya 
ingin menghancurkan Kabah (Baitullah) di Makkah, namun digagalkan Allah 
Swt dengan serangan burung ababil yang melempari pasukan itu dengan batu
 berapi (QS.Al-Fiil).  Muhammad Saw adalah Rasul terakhir utusan Allah 
Swt yang membawa risalah kenabian untuk seluruh umat manusia dan alam 
semesta.
 610
Nabi
 Muhammad Saw menerima wahyu pertama, yakni Alquran surah Al-alaq ayat 
1-5 yang diawali dengan kalimat “iqro” yang artinya bacalah. Kalimat ini
 menjadi awal ditemukannya metoda ilmiah, yakni metode empirik-induktif 
dan percobaan yang menjadi kunci pembuka rahasia-rahasia alam semesta 
yang menjadi perintis modernisasi Eropa dan Amerika.
Guna
 penyebaran agama, dikembangkanlah gerakan yang bertujuan membuat 
“melek” huruf yang belum pernah ada bandingannya pada masa 
itu. Kepandaian baca tulis tidak lagi menjadi monopoli kaum 
cendikiawan. Ini adalah langkah pertama gerakan ilmu secara 
besar-besaran.
Konsep
 tentang karantina pertama kali diperkenalkan dalam abad ke-7 oleh Nabi 
Muhammad Saw, yang dengan bijaksana memperingatkan supaya hati-hati 
ketika memasuki atau meninggalkan suatu daerah yang terkena wabah 
penyakit.  Sejak abad ke-10, dokter-dokter Islam berinovasi dengan 
mengisolasi individu-individu penderita penyakit dan mengasingkannya ke 
arah utara. Sedangkan konsep karantina yang dikembangkan di Venice, 
Italia pada tahun 1403 bukanlah yang pertama di dunia.
660 – 750
Kekuasaan
 Daulah Umayyah menguasai Damsyik (Spanyol) tahun 629 M, Syam dan Irak 
tahun 637 M, Mesir sampai Maroko tahun 645 M, Persia tahun 646 M, 
Samarkand tahun 680 M, seluruh Andalusia tahun 719 M, dan akhirnya 
tertahan di Poiteier pada tahun 732 M dalam usahanya memperluas pengaruh
 ke Prancis.  
 700-an (Kompas, navigasi, ensiklopedi geografi, kalender, peta dunia)
Ahli
 ilmu geografi Islam dan navigator-navigatornya mempelajari jarum magnet
 – mungkin dari orang Cina, namun para navigator itulah yang pertama 
kali menggunakan jarum magnet di dalam pelayaran.  Mereka menemukan 
kompas dan menguasai penggunaannya di dalam pelayaran menuju ke Barat. 
 Navigator-navigator Eropa bergantung pada juru-juru mudi Muslim dan 
peralatannya ketika menjelajahi wilayah-wilayah yang tak dikenal. 
 Gustav Le Bon mengakui bahwa jarum magnet dan kompas betul-betul 
ditemukan oleh Muslim dan orang Cina hanya berperan kecil.  Alexander 
Neckam, seorang Inggris, seperti juga orang Cina, mungkin belajar 
tentang kompas dari pedagang-pedagang Muslim, namun dikatakan bahwa 
dialah orang pertama yang menggunakan kompas dalam pelayaran. Dan orang 
Cina memperbaiki keahlian mereka yang berhubungan pelayaran setelah 
mereka mulai berinteraksi dengan Muslim selama abad ke-8.
Diceritakan
 bahwa ilmu geografi dihidupkan kembali abad ke-15, ke-16 dan ke-17 
ketika pekerjaan Ptolemius di masa lampau ditemukan.  Penjelajah dengan 
ekspedisi-ekspedisi Portugis dan Spanyol juga mendukung hal ini. 
 Risalah pertama berbasis ilmiah tentang geografi dihasilkan selama 
periode ini oleh sarjana-sarjana Eropa.
Namun
 apakah fakta sesungguhnya? Ahli geografi Islam menghasilkan buku-buku 
yang tak terhitung tentang Afrika, Asia, India, Cina dan orang-orang 
Indian selama abad ke-8 hingga abad ke-15.  Tulisan-tulisan itu mencakup
 ensiklopedi geografi pertama di dunia, almanak-almanak dan peta jalan. 
 Karya-karya agung abad ke-14 oleh Ibnu Battutah menyediakan suatu 
pandangan yang terperinci mengenai geografi dunia di masa lampau.  Ahli 
geografi Muslim dari abad ke-10 sampai abad ke-15 telah melampaui hasil 
dari orang-orang Eropa tentang geografi daerah-daerah ini dengan baik 
ketika memasuki abad ke-18.  Para penjelajah Eropa menyebabkan 
kehancuran pada lembaga pendidikan, sarjana-sarjana dan buku-buku 
mereka.  Mereka tidak memberikan makna apa pun pada perkembangan ilmu 
geografi untuk dunia Barat.
735
Khalifah
 Abu Ja’far Abdullah Al-Manshur mempekerjakan para penerjemah yang 
menerjemahkan buku-buku kedokteran, ilmu pasti, dan filsafat dari bahasa
 Yunani, Parsi dan Sanskrit, di antaranya terdapat Bakhtaisyu Kabir 
alias Bakhtaisyu ibnu Jurijs ibnu Bakhtaisyu, Al-Fadzj ibnu Naubakht dan
 anaknya Abu Sahl Tiamdz ibnu Al-Fadzl ibnu Naubakht, serta Abdullah 
ibnu Al-Muqaffa.
740-an
Berbagai
 bentuk jam mekanik dihasilkan oleh insinyur-insinyur Muslim Spanyol, 
ada yang besar dan kecil, dan pengetahuan ini kemudian sampai ke Eropa 
melalui terjemahan buku-buku mekanika Islam ke bahasa Latin.  Jam-jam 
ini menggunakan sistem picu beban.  Gambar desain dari beberapa bagian 
gir dan sistem kerjanya juga ada.  Jam seperti itu dilengkapi dengan 
buangan air raksa, jenis yang kemudian secara langsung dijiplak oleh 
orang-orang Eropa selama abad ke-15.  Sebagai tambahan, selama abad 
ke-9, Ibn Firnas dari Spanyol Islam, menurut Will Durant, menemukan 
sebuah alat yang mirip arloji sebagai penanda waktu yang akurat. 
 Ilmuwan-ilmuwan Muslim juga membangun bermacam jam-jam astronomi yang 
sangat akurat untuk digunakan dalam observatorium-observatorium mereka.
Tetapi
 dikatakan kepada kita bahwa sampai abad ke-14, satu-satunya jenis jam 
yang ada adalah jam air.  Di tahun 1335, sebuah jam mekanis yang besar 
dibangun di Milan, Italia.  Dikatakan bahwa jam ini adalah jam berpicu 
beban pertama di dunia.
750 – 1258
Kekuasaan Daulah Abbasiah di Baghdad (Irak)
 765
Fakultas kedokteran pertama didirikan oleh Jurjis ibnu Naubakht.
 800
Ibn
 Firnas, seorang penemu Muslim Spanyol, tercatat sebagai orang yang 
pertama membangun dan menguji sebuah pesawat terbang pada tahun 800-an. 
 Roger Bacon belajar tentang pesawat terbang dari referensi-referensi 
ilmuwan Muslim mengenai pesawat terbangnya Ibnu Firnas.  Belakangan yang
 dikenal adalah penemuan oleh Bacon, ditanggali sekitar 500 tahun 
kemudian dan Da Vinci sekitar 700 tahun kemudian.
Para
 ahli matematika Islam yang menemukan aljabar memperkenalkan konsep 
tentang menggunakan huruf-huruf sebagai variabel-variabel yang tak 
dikenal dalam persamaan-persamaan sejak abad ke-9.  Melalui sistem ini, 
mereka memecahkan berbagai persamaan-persamaan yang kompleks, termasuk 
kuadrat dan persamaan pangkat tiga.  Mereka menggunakan simbol-simbol 
untuk mengembangkan dan menyempurnakan teorema binomial. Jadi Francois 
Vieta, seorang ahli matematika Prancis, bukanlah yang pertama 
menggunakan lambang-lambang aljabar pada tahun 1591. Dia menulis 
persamaan-persamaan aljabar dengan huruf-huruf seperti x dan y, dan 
mengatakan bahwa penemuannya ini mempunyai dampak serupa dengan kemajuan
 dari penggunaan angka Romawi ke angka Arab.
Dikatakan
 bahwa selama abad ke-17 Rene Descartes telah menemukan bahwa aljabar 
bisa digunakan untuk memecahkan persoalan geometris. Tetapi jauh 
sebelumnya, yakni sejak abad ke-9, para ahli matematika di masa 
kekhalifahan Islam sudah melakukan hal yang sama.  Pertama adalah Thabit
 bin Qurrah, kemudian diikuti oleh Abu Al-Wafa pada abad ke-10 dengan 
membukukan kegunaan Aljabar untuk mengembangkan geometri menjadi eksak 
dan menyederhanakan sains.   
Diinformasikan
 juga kepada kita bahwa tadinya tidak ada perbaikan sejak dibuatnya ilmu
 bintang selama Abad Pertengahan mengenai gerakan planet-planet sampai 
abad ke-13.  Lalu seorang bijaksana dari Kastil (Spanyol Tengah) bernama
 Alphonso menemukan Tabel Alphonsine, yang lebih akurat dibanding tabel 
milik Ptolemius.
Fakta
 sebenarnya adalah ahli ilmu falak (ilmu bintang) Islam membuat banyak 
perbaikan-perbaikan atas penemuan Ptolemius sejak abad ke-9.  Mereka 
adalah ahli ilmu falak pertama yang memperdebatkan gagasan-gagasan kuno 
Ptolemius.  Di dalam kritik mereka atas orang-orang Yunani, mereka 
manyatukan bukti bahwa matahari adalah pusat dari sistem matahari dan 
bahwa garis orbit bumi dan planet-planet lainnya boleh jadi berbentuk 
lonjong (elips).  Mereka menghasilkan ratusan tabel-tabel astronomikal 
dengan keakuratan tinggi dan gambar-gambar bintang.  Banyak dari 
kalkulasi mereka sangat akurat sehingga mereka dihormati pada masa itu. 
 Tabel milik Alphonso (Alphonsine Tables) hanyalah sekedar salinan dari 
pekerjaan ilmu bintang yang dipancarkan ke Eropa melalui Islam di 
Spanyol.
Disebutkan
 pula bahwa seorang sarjana Inggris bernama Roger Bacon pada tahun 1268 
untuk pertama kali membuat lensa kaca untuk meningkatkan penglihatan. 
 Pada waktu yang hampir bersamaan, kacamata bisa didapat dan telah 
digunakan di Cina dan Eropa. Tentu saja kacamata sudah muncul sebelum 
kacamata Roger Bacon selesai pembuatannya, karena Ibnu Firnas dari 
Spanyol Islam sudah menemukan kacamata pada abad ke-9, dan diproduksi 
serta dijual di wilayah Spanyol selama lebih dari dua abad.  Setiap 
sebutan kacamata oleh Roger Bacon, maka itu hanyalah sebuah pengaliran 
kembali pekerjaan Al-Haytham, orang yang memiliki hasil riset yang 
dijadikan referensi oleh Bacon.
Sarjana-sarjana
 Islam dari abad ke-9 sampai ke-14 mempelajari dan menemukan ilmu 
etnografi.  Sejumlah ahli geografi Muslim menggolongkan ras-ras, 
mencatat secara terperinci penjelasan kebiasaan-kebiasaan budaya unik 
mereka dan penampilan fisiknya.  Para ahli Muslim itu menulis ribuan 
halaman mengenai topik ini.  Pekerjaan seorang Jerman bernama Johann F. 
Blumenbach (1752-1840) yang mengaku sebagai yang pertama 
menggolong-golongkan ras ke dalam 5 golongan besar (kulit putih, kuning,
 coklat, merah dan hitam), tidak sebanding dengan pekerjaan-pekerjaan 
ahli geografi Muslim itu.
813 
Pada
 masa kekuasaan Khalifah Al-Maimun ibnu Harun Al-Rasyid didirikan Daru 
Al-Hikmah atau Akademi Ilmu Pengetahuan pertama di dunia, yang terdiri 
dari perpustakaan, pusat pemerintahan, observatorium bintang, dan 
universitas (Daru Al-Ulum.
850
Ahli kimia Islam menghasilkan kerosin (minyak tanah murni) melalui penyulingan produk minyak dan gas bumi (Encyclopaedia Britannica, Petroleum)
 lebih dari 1.000 tahun sebelum Abraham Gesner, orang Inggris, mengaku 
sebagai yang pertama menghasilkan kerosin dari penyaringan aspal.
 866
Kertas tertua yang menjadi contoh untuk dicetak di dunia Barat adalah sebuah naskah Arab berjudul Gharib Al-Hadist
 oleh Abu ‘Ubyad Al-Qasim ibnu Sallam bertanggal Dzulqaidah 252 atau 13 
Nopember – 12 Desember 866, yang masih tersimpan di Perpustakaan 
Universitas Leiden.
 900-an
Pabrik
 kertas muncul di Mesir, kemudian di Maroko tahun 1100 M, dan di Spanyol
 tahun 1150 M yang sudah berhasil membuat kertas putih dan berwarna.
Bandul
 ditemukan oleh Ibnu Yunus al-Masri selama abad ke-10, orang yang 
pertama mempelajari dan mendokumentasikan gerakan bergetarnya.  Hasil 
perhitungannya digunakan dalam jam-jam yang diperkenalkan oleh ahli ilmu
 Fisika Muslim selama abad ke-15. Baru pada abad ke-17 Galileo yang 
masih remaja telah menciptakan bandul.  Diceritakan bahwa dia melihat 
cahaya api pada lampunya berayun-ayun tertiup angin, lalu dia pulang ke 
rumah dan menemukan bandul dengan inspirasi itu.
Dikatakan
 bahwa trigonometri dikembangkan oleh bangsa Yunani, padahal di masa itu
 Trigonometri hanya tinggal teori.  Teori itu kemudian dikembangkan dan 
mencapai tingkat kesempurnaan yang modern di tangan sarjana-sarjana 
Muslim, dan penghargaan untuk itu secara khusus pantas diberikan kepada 
al-Battani.  Dialah yang menguraikan kata-kata fungsi dasar dari ilmu 
pengetahuan ini, seperti sinus, kosinus, tangen, dan kotangen.  Istilah 
sebelumnya berasal dari terminologi Arab, Jaib untuk sinus yang berarti 
garis bengkok, istiwa’ untuk kotangen yang berarti bayangan lurus dari 
gnomon, dan tangen adalah bayang-bayang melintangnya.  Selain menetapkan
 dengan akurat tabel perhitungan trigonometri dari 0 hingga 90 derajat, 
dia juga berhasil dengan tepat menghitung satu tahun matahari atau 
masehi, yaitu 365 hari 5 jam 46 menit dan 24 detik.
Sebelumnya
 diketahui bahwa persamaan pangkat tiga yang sulit dan masih belum 
terpecahkan hingga abad ke-16 ketika Niccolo Tartaglia, seorang ahli 
matematika Italia berhasil memecahkannya. Kenyataannya persamaan pangkat
 tiga seperti itu dan juga banyak persamaan-persamaan dengan tingkat 
kesulitan yang lebih tinggi sudah dapat dipecahkan dengan mudah oleh 
para ahli matematika Muslim sejak abad ke-10.
Selama
 abad ke-10 atau lebih awal, ratusan ahli matematika Muslim menggunakan 
dan menyempurnakan teorema binomial.  Mereka memulai penggunaannya untuk
 solusi yang sistematis atas persoalan aljabar. Namun dikatakan bahwa 
Isaac Newtonlah yang mengembangkan teorema binomial pada abad yang 
ke-17.
Demikian
 juga dikatakan bahwa Robert Boyle, dalam abad ke-17, yang pertama 
mengembangkan ilmu kimia, padahal beberapa ahli kimia Muslim, termasuk 
Ar-Razi, Al-Jabr, Al-Biruni dan Al-Kindi, melaksanakan 
eksperimen-eksperimen ilmiah dalam ilmu kimia sekitar 700 tahun sebelum 
Boyle melakukannya.  Durant menulis bahwa orang Islam memperkenalkan 
metode percobaan pada ilmu pengetahuan ini.  Humboldt meyakini bahwa 
orang Islam sebagai penemu ilmu Kimia.
Paul
 Ehrlich (abad ke-19) disebut sebagai pencipta obat-obatan kemoterapi, 
yakni pemakaian obat-obatan yang khusus untuk membunuh mikroba, padahal 
dokter-dokter Islam telah menggunakan berbagai macam unsur pokok yang 
spesifik untuk menghancurkan mikroba.  Mereka menggunakan belerang 
(Sulfur) sebagai bahan utama khusus untuk membunuh kuman kudis. Ar-Razi 
(pada abad ke-10) menggunakan campuran air raksa sebagai antiseptik yang
 penting.
Banyak
 ahli kimia Muslim telah menghasilkan alkohol sebagai obat-obatan 
terapeutik melalui penyulingan sejak abad ke-10 dan melakukan pabriksasi
 alat-alat penyulingan yang pertama untuk digunakan dalam proses 
kimiawi. Mereka menggunakan alkohol sebagai bahan pelarut dan 
antiseptik, jauh sebelum Arnau de Villanova, seorang Spanyol pada tahun 
1300, yang mengaku telah membuat alkohol yang pertama di dunia.
Diberitakan
 bahwa anestesia modern ditemukan pada abad ke-19 oleh Humphrey Davy dan
 Horace Wells. Sebenarnya anesthesia modern ditemukan, dikuasai dan 
disempurnakan oleh ahli anestesia Muslim 900 tahun sebelum kedatangan 
Davy dan Wells.  Mereka menggunakan cara oral seperti juga anestesia 
yang dihirup.
Sejak
 abad ke-10 dokter-dokter Islam dan ahli bedahnya sudah menggunakan 
alkohol sebagai pencegah infeksi ketika membersihkan luka-luka, jadi 
pencegahan infeksi yang dilakukan oleh ahli bedah dari Inggris, Joseph 
Lister pada tahun 1865 bukanlah yang pertama. Ahli bedah di Spanyol yang
 Islam menggunakan metoda-metoda khusus untuk memelihara antisepsis 
sebelum dan selama perawatan.  Mereka juga memulai tindakan-tindakan 
khusus untuk memelihara kesehatan selama periode pasca operasi.  Tingkat
 sukses mereka sangat tinggi, sehingga penjabat-penjabat tinggi di 
seluruh Eropa datang ke Cordova, Spanyol, untuk meminta pelayanan 
kesehatan yang dapat diperbandingkan dengan “Mayo Clinic” di Abad 
Pertengahan. 
Menurut
 apa yang kita ketahui, William Harvey menemukan sirkulasi darah pada 
awal abad ke-17.  Dia yang pertama dengan benar menguraikan fungsi 
jantung, pembuluh nadi dan vena.  Galen dari Roma telah memperkenalkan 
ide yang salah mengenai sistem peredaran darah, dan Harvey yang pertama 
menetapkan bahwa darah dipompa ke seluruh tubuh via oleh kerja jantung 
dan klep-klep pembuluh darah.  Oleh karena itu, dia dihormati sebagai 
pendiri ilmu tubuh manusia (physiology).
Tetapi
 7 abad sebelumnya, yakni pada abad ke-10, Ar-Razi menulis sebuah 
risalah yang mendalam mengenai sistem pembuluh darah, dan dengan teliti 
digambarkannya fungsi pembuluh darah dan klep-klepnya.  Ibnu An-Nafs dan
 Ibnu Al-Quff (pada abad ke-13) mendokumentasikan secara penuh tentang 
sirkulasi darah dan dengan tepat menggambarkan ilmu urai tubuh dari 
jantung dan fungsi klep-klepnya 300 tahun sebelum Harvey.  William 
Harvey adalah seorang lulusan Universitas Padua yang terkenal di Itali, 
yang pada waktu itu mayoritas kurikulumnya didasarkan pada teks buku 
Ibnu Sina dan Ar-Razi.
 960
Gerbert
 d’Aurillac, seorang Perancis, menerjemahkan buku-buku ilmiah Islam ke 
dalam bahasa Latin, dan dengan ini, era penerjemahan buku-buku ilmiah 
Islam dimulai. Gerbert kemudian menjadi Paus Sylvester II, meskipun 
begitu dia masih disebut tukan sihir karena kepercayaannya terhadap 
sains yang sangat ditentang oleh gereja pada masa itu.
 1000-an
Kaca
 dan cermin digunakan di Spanyol Islam. Orang-orang Venesia belajar 
tentang seni membuat peralatan berbahan gelas yang bagus dari 
seniman-seniman pembuat kaca dari Syria selama abad ke-9 dan 
ke-10. Namun yang diketahui umum cermin dan kaca diproduksi pertama kali
 tahun 1291 di Venesia.
Dikatakan
 pula bahwa pada abad ke-17 Isaac Newton mengadakan penyelidikan tentang
 prisma, lensa-lensa dan cahaya. Padahal dalam abad ke-11 Al-Haytham 
telah menetapkan hampir segala sesuatu yang dikemukakan oleh Isacc 
Newton mengenai ilmu optik itu, jauh berabad-abad sebelumnya, dan 
Al-Haytham dihormati oleh banyak penguasa pada masa itu sebagai “penemu 
optik.” Demikian juga mengenai penyelidikan tujuh variasi warna yang 
dibiaskan oleh prisma, selain telah lebih dulu dipelajari oleh 
Al-Haytham, pada abad ke-14 Kamal Ad-Din juga melakukannya.
Ada
 dugaan kalau Newton sedikit dipengaruhi oleh Al-Haytham.  Al-Haytham 
adalah ilmuwan fisika yang paling banyak dijadikan referensi di Abad 
Pertengahan.  Pekerjaan-pekerjaannya digunakan dan dikutip oleh sebagian
 besar sarjana-sarjana Eropa selama abad ke-16 dan 17, tidak sebanding 
dengan Newton dan Galileo seandainya digabungkan.
Dalam
 abad ke-16 dikatakan bahwa Leonardo Da Vinci menjadi pendiri ilmu 
geologi ketika ia mencatat fosil-fosil yang ditemukan di pegunungan yang
 diindikasi sebagai asal-muasal cairan bumi. Tetapi kenyataanya pada 
abad ke-11, Al-Biruni membuat dengan tepat perngamatan ini dan 
menambahkannya ke dalam ilmu geologi, termasuk sebuah buku yang sangat 
besar, ratusan tahun sebelum Da Vinci dilahirkan.  Ibnu Sina mencatat 
hal ini dengan baik. Jadi sangat mungkin kalau Da Vinci pertama kali 
belajar konsep ini dari terjemahan buku-buku Islam ke dalam bahasa 
Latin.  Da Vinci tidak menambahkan pengetahuan apa pun yang asli dari 
dirinya.
1030
Jauh
 sebelum Paracelsus (abad ke-16) dikatakan menemukan candu yang disuling
 untuk anesthesia, dokter-dokter Islam sudah memperkenalkan nilai 
anestetik dari candu asli selama Abad Pertengahan.  Candu mula-mula 
digunakan sebagai bagian dari anestetik oleh orang Yunani.  Paracelus 
adalah seorang murid yang memperlajari pekerjaan-pekerjaan Ibnu Sina, 
dan dari situlah hampir dipastikan dia memperoleh ide ini.
 1050
Konsep
 keterbatasan materi alam pertama kali ditekuni oleh Al-Biruni, seorang 
sarjana besar Islam dari Persia dalam tahun 1050. Konsep mengenai wujud 
materi alam yang bisa berubah namun massanya tetap, seperti air yang 
jika dipanaskan akan berubah menjadi uap, namun massa total tetap 
sama. Tapi dikatakan bahwa penemunya adalah Antione Lavoiser pada abad 
ke-18, padahal Lavoiser adalah seorang murid dari para ahli ilmu kimia 
dan fisika Muslim pada masanya dan sering mengambil referensi dari 
buku-buku mereka. 
Disebutkan
 bahwa Nicolas Desmarest pada tahun 1756 adalah orang pertama yang 
mempelajari tentang pembentukan geologi lembah-lembah, dengan teorinya 
bahwa lembah-lembah itu dibentuk dalam suatu periode yang lama oleh 
waktu dan aliran udara. Padahal Ibnu Sina dan Al-Biruni membuat dengan 
tepat penemuan itu dalam abad ke-11, 700 tahun sebelum Desmarest 
melakukannya.
Al-Biruni
 adalah orang yang melakukan eksperimen besar pertama di dunia.  Dia 
menulis lebih dari 200 buku, dan banyak ilmuwan yang mendiskusikan 
eksperimen-eksperimennya.  Hasil karyanya berupa sejumlah literatur 
ilmiah berbagai bidang ilmu pengetahuan dalam 13.000 halaman, jauh 
melebihi apa yang ditulis oleh Galileo digabungkan dengan Newton. Jadi 
tidak benar bahwa Galileo adalah orang pertama yang melakukan eksperimen
 besar di dunia pada abad ke-17.
1121
Al-Khazini,
 ilmuwan Muslim kelahiran Bizantium atau Yunani tahun 1115 dan wafat 
1130 adalah saintis yang serba bisa yang menguasai astronomi, fisika, 
biologi, kimia, matematika serta filsafat. Dia telah memberi kontribusi 
yang sangat besar bagi perkembangan sains modern, salah satunya adalah 
kitab Mizan al-Hikmah atau Balance of Wisdom. Buku
 yang ditulisnya dalam tahun 1121 itu mengungkapkan bagian penting 
fisika Islam. Dalam buku itu, Al-Khazini menjelaskan sacara detail 
pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang keseimbangan 
hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau ilmu 
keseimbangan, hidrostatika dan pusat gravitasi. Al-Khazini dan ilmuwan 
Muslim lainnya merupakan yang pertama menjeneralisasi teori pusat 
gravitasi dan mereka adalah yang pertama kali menerapkannya ke dalam 
benda tiga dimensi. Para ilmuwan Muslim, salah satunya al-Khazini telah 
melahirkan ilmu gravitasi yang kemudian berkembang di Eropa.
Jelas di sini Isaac Newton sangat terlambat mengemukakan teori Gravitasi di dalam bukunya Philosophia Naturalis Principia Mathematica
 yang dipublikasikan tahun 1687, 500 tahun lebih setelah buku Al-Khazini
 membahas hal yang sama. Jadi bagaimana dengan cerita apel yang jatuh 
itu?
 1130
Gerard
 da Cremona, orang Italia yang tinggal di Spanyol, menerjemahkan 92 buku
 ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin. Buku terjemahannya itu antara lain Al-Asrar
 (rahasia-rahasia) karya Abu Bakr Muhammad ibnu Zakaria Ar-Razi 
(bhs.Ltn.Razes, Rases, atau Rhazes), sebuah karya dokter Abu Az-Zahrawi 
tentang metoda pembedahan, buku karya Abu Muhammad Dhiyauddin Al-Baithar
 (bhs.Ltn.Alpetagrius) mengenai tumbuh-tumbuhan.
Giovanni Morgagni (1682-1771), orang Itali yang dihormati sebagai bapak pathology
 (ilmu penyakit) karena dikatakan sebagai orang pertama yang dengan 
benar menguraikan sifat alami penyakit. Namun jauh sebelum Giovanni 
melakukannya, para ahli bedah Islam adalah ahli patologi pertama 
sesungguhnya.  Mereka menyadari secara penuh sifat alami penyakit dan 
menggambarkan berbagai macam penyakit dengan detil modern.  Ibnu Zuhr 
dengan benar menggambarkan sifat alami radang selaput dada (pleurisy), tuberkulosis (TBC) dan radang kantung jantung (pericardistis).  Az-Zahrawi dengan teliti mendokumentasikan ilmu penyakit dari hydrocephalus (air
 di otak) dan penyakit-penyakit sejak lahir lainnya.  Ibnu Al-Quff dan 
Ibnu An-Nafs memberi uraian-uraian sempurna tentang penyakit-penyakit 
peredaran darah.  Ahli-ahli bedah Islam lainnya memberi uraian-uraian 
akurat pertama tentang penyakit berbahaya tertentu, termasuk kanker 
perut, usus dan kerongkongan.  Para ahli bedah Islam ini adalah pemula 
dari pathology (ilmu penyakit), bukan Giovanni Morgagni.
 1140-an
Para
 ahli matematik Islam memperkenalkan bilangan negatif untuk digunakan 
dalam berbagai fungsi aritmetika sedikitnya 400 tahun sebelum Geronimo 
Cardano mengakui telah memperkenalkannya dalam tahun 1545, dengan 
mengatakan bahwa angka-angka bisa kurang dari nol.
 1160
Mata
 air-mata air Nil yang mengalir melalui danau-danau besar di 
Khatulistiwa telah ditetapkan dengan seksama oleh Al-Idrisi, sedangkan 
orang-orang Eropa baru menemukannya pada paruh kedua abad ke-19.
1200-an
Informasinya
 pada tahun 1614, John Napier menemukan logaritma dan tabel logaritmik, 
namun sejak abad ke-13 para ahli matematika Islam sudah menemukannya dan
 tabel logaritmik seperti itu sudah umum di dalam dunia pengetahuan 
Islam pada masa itu.
 1205
Amir
 Ya’qub dalam pertempuran Mahdiyya telah menggunakan artileri sebagai 
senjata terakhir. Pada tahun 1273, Sultan Abu Yusuf pada pertempuran 
Sijilmasa di Maroko Selatan mempergunakan meriam-meriam. Pada tahun 
1342, dua orang Inggris, Lord Derby dan Lord Salisbury, hadir pada 
pertempuran Algericas yang dipertahankan dengan cara yang sama oleh 
orang-orang Arab. Ketika kedua orang Inggris itu menyaksikan daya efek 
mesiu, maka mereka membawa penemuan ini ke negeri mereka.
1240 – 1250
Seorang
 frater Katolik Roma anggota Ordo Fransiskan dari Inggris bernama Roger 
Bacon datang untuk mempelajari bahasa Arab ke Paris dan Toledo karena 
ada orang-orang Perancis yang pandai berbahasa Arab di sana. Selain itu 
di sana terdapat banyak terjemahan buku ilmiah Islam ke dalam bahasa 
Latin dan naskah-naskah asli berbahasa Arab.
Dikatakan
 bahwa perawatan pertama dengan anesthesia (pembiusan) dilakukan oleh 
C.W. Long, seorang Amerika pada tahun 1845, padahal 600 tahun sebelum 
Long melakukannya, seorang Muslim Spanyol, Az-Zahrawi dan Ibnu Zuhr, di 
antara para ahli bedah Muslim lainnya, sudah melaksanakan ratusan 
perawatan-perawatan melalui cara pembiusan dengan penggunaan narkotika 
yang direndam pada spon, yang ditempatkan dengan cara menutup wajah.
1250 – 1257
Roger
 Bacon pulang ke Inggris dan melanjutkan pelajaran Bahasa Arabnya di 
Universitas Oxford dengan membawa sejumlah besar buku-buku ilmiah Islam 
dari Paris. Di antaranya Al-Manazhier karya Ali Al-Hasan ibnu Haitsam diterjemahkan Bacon ke dalam bahasa Latin, bahasa ilmiah Eropa pada masa itu.
Terdapat
 penjelasan-penjelasan mengenai mesiu dan mikroskop pada naskah itu, 
namun secara tidak jujur dia telah mencantumkan namanya sendiri pada 
terjemahan-terjemahan itu dan dengan demikian dia telah melakukan 
plagiat terang-terangan.
Sangat
 berbeda dengan penerjemah-penerjemah Muslim yang menerjemahkan 
karya-karya Pythagoras, Plato, Aristoteles, Aristarchos, Euclides dan 
Claudius Ptolemaios, dan lain-lain dengan tetap menyebutkan nama 
pengarang-pengarang aslinya.
 1300-an
Dimulai abad Renaisans (B.Perancis Renaissance)
 atau kelahiran kembali, di mana ditemukan kembali cerahnya peradaban 
Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai “klasik”) ketika keduanya 
mengalami masa keemasan. Renaisans berlangsung antara abad ke-14 hingga 
abad ke-17 di Eropa. Tampak di sini, bahwa kebangkitan Eropa yang 
diawali dengan Renaisans erat hubungannya dengan kembalinya penerjemahan
 buku-buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin, antara lain Gerbert 
d’Aurillac, orang Perancis yang menjadi Paus Sylvester II (tahun 960), 
Gerard da Cremona, orang Itali (tahun 1130), Seorang frater Katolik 
Roma, Roger Bacon dari Inggris (tahun 1250).
Dikatakan
 bahwa tahun 1454, Johan Gutenberg (1398 – 1468) menemukan mesin cetak 
paling canggih di abad pertengahan.  Faktanya, alat cetak berbahan 
kuningan yang dapat dipindahkan telah digunakan di Spanyol Islam 100 
tahun sebelumnya, ketika Gutenberg belum lahir.
 1400-an 
Dikatakan
 bahwa sistem desimal di dalam matematika pertama kali dikembangkan oleh
 seorang Belanda, Simon Stevin, tahun 1589.  Sistem desimal membantu 
ilmuwan matematika karena menggantikan bilangan pecahan yang sulit, 
sebagai contohnya 1/2, dengan menggunakan desimal menjadi 0,5.
Padahal
 para ahli matematika Islam adalah yang pertama menggunakan sistem 
desimal sebagai ganti bilangan pecahan secara besar-besaran.  Buku 
Al-Kashi, berjudul “Kunci kepada Aritmatika”, yang ditulis pada awal 
abad ke-15 dan menjadi stimulus untuk aplikasi sistematis sistem desimal
 untuk seluruh bilangan dan pecahan-pecahannya.
 1600-an
Francis
 Bacon – seorang Bacon yang lain, menyebarluaskan teori induksi dan 
percobaan-percobaan ilmiah (eksperimen) atau empirisme ilmiah di dalam 
karya-karyanya The Advencement of Learning (1605), Novum Organum (1620), De Augmentis Scientiarum (1623), Sylva Sylvarum (1624), dan New Atlantis (1624), yang dengan alat cetak buku buatan Johan Gotenburg buku-buku tersebut dicetak. Kemudian berkembang teori Baconian Philosophy
 yang kemudian menjadi dasar metode ilmiah pada ilmu pengetahuan dan 
teknologi di Barat (Eropa dan Amerika), yang mana metode tersebut 
sebetulnya merupakan jiplakan Bacon dari ilmu pengetahuan di dunia 
Islam.
 
 
 
 






0 komentar: