asal usul gurun sahara

Di bagian utara Benua Afrika
ada padang pasir terluas di
dunia: Gurun Sahara. Luas
padang pasir itu membentang
dari Samudera Atlantik ke
Laut Merah. Kemudian, dari Laut tengah di Utara Afrika
membentang hingga ke Sahel
di Selatan Afrika. Bila diukur
luasnya mencapai 9 juta km
persegi. Yang membuat Gurun Sahara
menjadi sangat unik dan
terkenal ke seantero dunia
adalah karena letaknya yang
membagi benua Afrika
menjadi dua. Yakni, Afrika Utara dan Afrika. Dua bagian
wilayah ini memang sangat
berbeda, baik dari segi iklim
maupun budayanya. Nama Sahara berasal dari
bahasa Arab yang berarti
padang pasir. Gurun ini
diperkirakan sudah berusia
lebih dari 2,5 juta tahun.
Sahara juga selama ini dikenal sebagai gurun terpanas di
dunia. Suhunya kadang-
kadang bisa mencapai 58
derajat celcius. Dulunya, suhu udara di Gurun
Sahara sebenarnya tidaklah
panas. Pada jaman es dulu,
Sahara adalah tempat yang
sangat dingin. Bahkan, ketika
jaman es berakhir pada sekitar 10 ribu tahun lalu,
iklim di Sahara masih sangat
basah. Daerahnya saat itu
masih ditutupi padang rumput
dan hutan belantara. Namun, iklim sejuk tapi
ekstrem itu mulai berubah 360
derajat sejak sekitar 6.000
tahun lalu. Saat itu iklim di
Afrika menjadi sangat kering.
Dari situlah, secara perlahan Sahara membentuk diri
menjadi gurun pasir yang
sangat tandus dan panas. Ajaib
Sahara memang sangat unik
dan ajaib. Persis di tengah
padang pasir terdapat
pegunungan Ahaggar yang
sangat tinggi menjulang. Di sebelah timur laut padang
pasir terdapat dataran tinggi
berbatu yang terkenal dengan
sebutan Tassili. Di sebelah
utara dan barat terdapat
lautan pasir nan luas bernama Erg. Salah satu keajaiban Sahara
yang hingga kini masih sangat
melegenda adalah keberadaan
Oasis, daerah yang memiliki
tingkat kesuburan tanah
sangat tinggi. Terdapat 90 oasis yang tersebar di seluruh
penjuru gurun. Salah satu karakteristik Gurun
Sahara yang juga dipunyai
oleh 12 gurun utama dunia
lainnya, adalah soal curah
hujan. Hampir sepanjang
tahun, hujan sangat jarang turun di kawasan tersebut.
Suhu siang hari di Sahara bisa
sangat menyengat, tapi
sebaliknya pada malam hari
bisa menusuk tulang karena
terlalu dingin. Kota-kota penting yang ada di
sekitar Sahara, diantaranya
Nouakchott (ibukota
Mauritania), Tamanraset,
Ouargla, Bechar, Messoud,
Ghardaia, El Oued, Aljazair, Agadez, Niger (Nigeria), Faya-
Largeau, dan Chad (Libya).
Kota-kota tersebut memiliki
peran penting karena
berdekatan dengan Sahara. Seperti gurun dan padang
pasir lain yang ada di dunia, di
Sahara terdapat juga binatang
khas yang hingga kini masih
hidup. Binatang tersebut
adalah Unta Dromedarius (Camelus Dromedarius). Unta Dromedarius adalah satu-
satunya unta asli Sahara yang
masih bertahan hidup.
Meskipun saat ini
keberadaannya semakin
langka, unta Sahara masih dikembangbiakan di kebun-
kebun binatang besar di dunia. Keistimewaan unta dari
Sahara adalah kemampuannya
untuk berjalan kaki di atas
padang pasir yang tandus dan
panas. Dengan kecepatan 13-16
km/jam, unta tersebut bisa berjalan selama berjam-jam
nonstop dengan membawa
beban yang sangat banyak.
Unta Dromedarius
diperkirakan telah ada di
Sahara sejak 4000 hingga 2000 sebelm masehi. Sahara juga memiliki
tumbuhan yang khas, seperti
kurma. Pohon kurma di
Sahara biasanya tumbuh
subur di sekitar Oasis. Selain
karena tanahnya sangat subur, di Oasis juga terdapat
sumber air yang bisa menjadi
makanan untuk pertumbuhan
pohon. Buah kurma dari
Sahara terkenal sangat lezat
dan baik untuk kesehatan. Di Sahara juga hidup
tumbuhan kaktus, rumput
kasar, semak berduri dan
rumput dawai. Kaktus akan
sangat mudah dijumpai di
Sahara karena memang memiliki karakteristik
istimewa untuk bertahan
hidup. Batang kaktus mampu
menyimpan persediaan air
sangat banyak. Sahara juga menyimpan
kekayaan alam yang luar
biasa. Di dalam perut bumi
Sahara, terdapat potensi
minyak bumi yang sangat
banyak. Potensi itu jugalah yang mampu mengangkat
ekonomi negara-negara Arab
ke tingkat kemakmuran yang
tinggi. Di Gurun Sahara juga ada
penduduknya. Antara lain
suku Baduwi, salah satu suku
yang ada di tanah Arab. Suku
Baduwi biasanya memang
tinggal di kawasan padang pasir yang tandus. Mereka
bertahan hidup dari oasis yang
ada dan cara hidup mereka
yang nomaden (berpindah-
berpindah). Di Sahara juga hidup suku
Tuareg dan Arabiya yang
berkarakter Arab, serta suku
Nubians, Zaghawa, Kanuri,
Peul (Fulani), Hausmanit dan
Songhai, yang berkarakter Afrika dan berkulit hitam.

0 komentar: