Banyak sekali masjid-masjid di dunia ini yang megah, indah, ataupun mewah, taukan Anda masjid-masjid paling indah di dunia?. Kali ini akan menginformasikan tentang Masjid Paling Indah di Dunia sebagai bahan informasi dan pengetahuan Anda.
1. MASJIDIL AL HARAM
dalam bahasa Arab: المسجد الØرام adalah sebuah masjid di kota Mekkah, sebagai tempat tersuci bagi umat Islam. Masjid ini juga sebagai tujuan utama dalam ibadah haji. Masjid ini dibangun mengelilingi Ka'bah, yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan ibadah salat. Masjid ini juga merupakan Masjid terbesar di dunia. Sudah paling indah juga terbesar.
Sejarah:
Menurut keyakinan umat Islam, Ka'bah atau nama lainnya Bakkah pertama kali dibina oleh Nabi Adam. Dan kemudian dilanjutkan pada masa Nabi Ibrahim bersama dengan anaknya, Nabi Ismail yang meninggikan dasar - dasar Ka'bah, dan sekaligus membangun masjid di sekitar Ka'bah tersebut. Ka'bah kurang lebih terletak di tengah masjidil Haram yang tingginya mencapai limabelas hasta dan bentuknya kubus batu besar.
Selanjutnya perluasan Masjidil Haram dimulai pada tahun 638 sewaktu khalifah Umar bin Khattab, dengan membeli rumah-rumah di sekeliling Ka'bah dan diruntuhkan untuk tujuan perluasan, dan kemudian dilanjutkan lagi pada masa khalifah Usman bin Affan sekitar tahun 647 M.
Menurut hadits shahih, satu kali salat di Masjidil Haram sama dengan 100.000 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha. Adapun satu kali salat di Masjidil Aqsha sama dengan 250 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi..
Seluruh umat islam diperintah untuk memalingkan wajahnya/hatinya kearah masjidil haram dimanapun berada, hal ini di perkuat dengan surah al-baqarah ayat 149 dan 150. perintah ini hampir sama derajatnya dengan perintah Allah yang lain seperti hal melakukan sholat, zakat, puasa, haji sebagai wujud hati yang terikat dan ingat kepada Allah dalam segala hal duniawi ini.
2. MASJID AL-NABAWI
dalam bahasa Arab: المسجد الØرام adalah sebuah masjid di kota Mekkah, sebagai tempat tersuci bagi umat Islam. Masjid ini juga sebagai tujuan utama dalam ibadah haji. Masjid ini dibangun mengelilingi Ka'bah, yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan ibadah salat. Masjid ini juga merupakan Masjid terbesar di dunia. Sudah paling indah juga terbesar.
Sejarah:
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah saw., setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah saw. tiba di Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi saw. menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah saw. untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.
Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m × 50 m, dengan tinggi atap sekitar 3,5 m Rasulullah saw. turut membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami.
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi saw. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki rumah. Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid.
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m² pada tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m², ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m² dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk salat seluas 135.000 m². Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.
3. MASJID FAISAL
adalah yang terbesar masjid di Pakistan , yang terletak di ibu kota nasional Islamabad . Selesai pada tahun 1986, itu dirancang oleh Turki arsitek Vedat Dalokay akan berbentuk seperti tenda Badui gurun.
Kota ini terletak di ujung utara Faisal Avenue, meletakkannya di ujung utara kota dan di kaki Margalla Hills , kaki barat dari Himalaya . Hal ini terletak di tempat yang tinggi tanah dengan latar belakang yang indah dari bukit-bukit Margalla. Ini merupakan lokasi iri penting masjid dan memungkinkan untuk dilihat dari mil di sekitar siang dan malam.
Masjid Faisal dipahami sebagai Masjid Nasional Pakistan dan dinamai almarhum Raja Faisal bin Abdul-Aziz dari Arab Saudi , yang mendukung dan membiayai proyek ini.
Ini adalah masjid terbesar di Asia Selatan dan salah satu masjid terbesar di dunia. Masjid Faisal adalah masjid terbesar di dunia dari tahun 1986 hingga 1993, ketika diambilalih dalam ukuran setelah penyelesaian Masjid Hassan II di Casablanca , Maroko . Ekspansi berikutnya dari Masjid al-Haram (Masjid Agung) dari Mekkah dan Al-Masjid al-Nabawi (Masjid Nabi) di Madinah , Arab Saudi pada 1990-an diturunkan Masjid Faisal ke tempat keempat dalam hal ukuran.
Sejarah:
Dorongan untuk masjid dimulai pada tahun 1966 ketika almarhum Raja Faisal bin Abdul-Aziz mendukung inisiatif dari Pemerintah Pakistan untuk membangun sebuah masjid nasional di Islamabad selama kunjungan resmi ke Pakistan.
Pada tahun 1969, sebuah kompetisi internasional diadakan di mana arsitek dari 17 negara diserahkan 43 proposal. Masjid ini dirancang oleh arsitek Turki Vedat Dalokay. Pembangunan masjid dimulai pada tahun 1976 oleh Konstruksi Nasional Pakistan, dipimpin oleh Azim Khan dan didanai oleh pemerintah Arab Saudi, dengan biaya lebih dari 130 juta riyal Saudi ( sekitar 120 juta USD hari ini). Raja Faisal bin Abdul Aziz berperan penting dalam pendanaan, dan kedua masjid dan jalan menuju itu diberi nama setelah dia setelah pembunuhan pada tahun 1975. Masjid ini selesai pada tahun 1986, dan digunakan untuk rumah International Islamic University.
di Kampung Glam, Singapura merupakan masjid pertama yang dibangun di republik itu. Hingga kini, masjid bersejarah itu masih menjadi daya tarik utama bagi wiaatawan asing yang datang ke Singapura.
SEJARAH
Struktur awal masjid ini dibangun sekitar 1826 oleh masyarakat Jawa yang kebanyakan pedagang awal di Singapura, yang menjalankan aktivitas perdagangan dengan masyarakat Arab, Boyan dan Bugis sebelum kedatangan saudagar Tionghoa. Bangunan masjid itu menjadi tempat tinggal atau kawasan permukiman awal beberapa etnik masyarakat Indonesia.
Kemudian pada 1920-an ia dibangun kembali seperti sekarang. Dan kini ia telah direnovasi dan ditetapkan sebagai produk pariwisata Singapura. Nama asli jalan-jalan berdekatan masjid tersebut seperti Kandahar Street, Baghdad Street, Arab Street dan Bussorah Street masih diabadikan.
Ketika singapura diserahkan ke Inggris pada tahun 1819, Temenggong Abdul Rahman, penguasa di Pulau Singapura kala itu dan Sultan Hussain Shah dari Johor yang merupakan pemilik pulau Singapura kala, mendapatkan sedikiti keistimewaan dari Inggris sebagai ganti dari penyerahan kekuasaan mereka atas Singapura kepada Inggris ketika Thomas Stanford Rafles mendirikan negara Singapura.
Sir Stamford Raffles memberi Tumenggung dan Sultan tunjangan hidup tahunan dan hak atas Kampong Glam bagi tempat tinggal mereka. Daerah Kampung Glam juga di alokasikan bagi orang orang melayu dan muslim. Sultan Husein membangun sebuah istana disana dan membawa semua keluarga dan semua pengikutnya dari kepulauan Riau. Banyak pengikut sultan dan temenggung yang memang berasal dari Riau, Malaka dan Sumatera yang kemudian datang dan menetap di Kampung Glam.
Sultan Hussain yang kemudian memutuskan untuk membangun masjid untuk menyelaraskan jawabatannya sebagai Sultan. Masjid tersebut dibangun tak jauh dari Istananya dimulai pada 1824 hingga 1826. bangunan masjid yang pertama dibangun berbentuk masjid tradisional nusantara dengan atap limas bersusun tiga. Dana pembangunan masjid tersebut berasal dari sumbangan East India Company sebesar $3000 dolar dan donasi dari jemaah muslim setempat.
Masjid ini dibangun ketika Nort Bridge road belum dibangun melewati wilayah yang kini disebut arab street. Dan selesai dibangun tahun 1826 pada saat letnant Jackson menyelesaikan pembangunan jalan yang sempat menimbulkan ketegangan saat ruas jalan tersebut ternyata melewati areal masjid.
Pengelolaan masjid dikepalai oleh Alauddin Shah, cucu Sultan Hussain hingga tahun 1879. ketika Alaudin Shan Wafat kepengurusan masjid di lanjutkan oleh lima pimpinan komunitas muslim disana. Tahum 1914 hak guna lahan masjid diperpanjang lagi oleh pemerintah Inggris di Singapura untuk masa 999 tahun dimulai dari tahun 1914.
Saat itu juga dibentuk kepengurusan masjid yang baru atau disebut trustees dengan dua perwakilan dari masing masing faksi komunitas muslim di Singapura yang terdiri dari Melayu, Jawa, Bugis, Arab, Tamil dan India Utara untuk merepresentasikan keberagaman komunitas muslim di Singapura.
Anggota trustee saat itu terdiri dari Syed Abrulrahman b Shaik Alkaff and Shaik Abu Baker b Taha Mattar (Arab); Inche Amboo' Haji Kamaruddin dan Saim b Abdul Malek (Bugis); Hj Wan Abdullah b Omar and A Jalil bin Hj Haroon (Melayu); Hj Mohamed Amin b Abdullah and Hj Mohamed Eusofe Hj Mohamed Noor (Jawa); Mahmood bin Hadjee Dawood and Mohamed b Mahmood Sahab (India Utara) dan Mohamed Kassim Marican dan Yavena Sultan Abdulcader (Tamil).
Di tahun 1900an Singapura sudah menjadi pusat perdagangan Islam, Masjid Sultan kemudian sudah tak mampu lagi menampung jemaah yang terus berkembang pesat. Di tahun 1924, memperingati seratus tahun berdirinya masjid tersebut. Pengurus masjid atau trustees menyetujui sebuah rencana untuk mendirikan masjid baru yang lebih besar menggantikan bangunan masjid lama di lokasi yang sama.
Arsitek Denis Santry dari Swan and Maclaren yang merancang masjid baru tersebut untuk dibangun di atas lahan masjid lama dan lahan tambahan dari keluarga kerajaan. Seluruh pembiayaan juga di tanggung keluarga Sultan denga kontribusi dari komunitas muslim Singapura kala itu termasuk sumbangan botol kaca hijau hijau dari kaum miskin ketika itu. botol botol yang kemudian di jadikan ornamen bawah kubah masjid. Arsitek Denis Santry mengadopsi gaya Sarasenik atau gaya Gotik Mughal lengkap dengan menara menggantikan masjid lama yang berarsitektur Indonesia pada masjid sebelumnya. Pembangunan masjid baru tersebut selesai dikerjakan tahun 1928. Perbaikan dilakukan tahun 1960 untuk memperbaikan ruang utama masjid dan tahun 1993 masjid Sultan Singapura dilengkapi dengan Auditorium dan aula serbaguna.
Hingga kini masjid sultan Singapura masid berdiri kokoh di tempat dimana dia pertama kali didirikan, menjadi salah satu masjid tetua dan terbesar di Singapura dengan daya tampung mencapai 5000 jemaah. Masjid Sultan Singpaura kemudian mendapatkan pengakuan dari pemerintah Republik Singapura para tanggal 14 Maret 1975 sebagai national monument. Dan statusnya pun kini dimiliki dan dikelola oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).
5. MASJID ZAHIR
adalah Kedah 's masjid negara. Hal ini terletak di jantung kota Alor Star , ibukota negara bagian Kedah , Malaysia .
Sejarah:
Masjid ini dibangun pada tahun 1912, upaya iuran dari YTM Tunku Mahmud Shah Ibni Almarhum Sultan Tajuddin Mukarram. Situs masjid ini adalah makam prajurit Kedah yang telah meninggal saat membela Kedah dari Siam pada tahun 1821. Arsitektur masjid ini terinspirasi oleh Masjid Azizi di Tanjung Pura, Langkat Kesultanan (kini Sumatera Utara ). Masjid ini ditingkatkan dengan lima kubah besar perdana melambangkan lima Rukun Islam .
Upacara pembukaan resmi diadakan pada Jumat, 15 Oktober, 1915 oleh almarhum HRH Shah Sultan Abdul Hamid Halim . Tunku Mahmud membaca khotbah Jumat, sementara HRH Sultan Abdul Hamid Shah memimpin shalat Jumat. Dibalik Masjid Zahir adalah Mahkamah Syariah kompleks bangunan dan Sekolah-Pra untuk Anak-anak berusia di bawah 6 tahun.
6. MASJID RAYA BAITURRAHMAN
Sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh. Masjid ini dahulunya merupakan masjid Kesultanan Aceh. Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar, kemudian pada tahun 1875 Belanda membangun kembali sebuah masjid sebagai penggantinya. Mesjid ini berkubah tunggal dan dapat diselesaikan pada tanggal 27 Desember 1883. Selanjutnya Mesjid ini diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959-1968). Mesjid ini kemudian telah diperluas dan saat ini memiliki 7 kubah. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang terindah di Indonesia yang memiliki bentuk yang manis, ukiran yang menarik, halaman yang luas dan terasa sangat sejuk apabila berada di dalam ruangan masjid tersebut.
7. MASJID SULTAM OMAR ALI SAIFUDDIN
adalah masjid kerajaan Kesultanan Brunei yang terletak di Bandar Seri Begawan, ibu kota Brunei Darussalam. Masjid ini adalah salah satu masjid paling mengagumkan di Asia Pasifik, serta menjadi markah tanah dan daya tarik wisata utama di Brunei.
Pengenalan:
Masjid ini dinamai berdasarkan Omar Ali Saifuddien III, Sultan Brunei ke-28. Masjid yang mendominasi pemandangan kota Bandar Seri Begawan ini melambangkan kemegahan dan kejayaan Islam yang menjadi agama mayoritas dan agama resmi Brunei Darussalam. Bangunan ini rampung pada tahun 1958 dan merupakan contoh Arsitektur Islam modern.
Arsitektur:
Arsitektur masjid ini memadukan Arsitektur Mughal dengan gaya Italia. Bangunan ini dirancang oleh biro arsitekur Booty and Edwards Chartered berdasarkan rancangan karya arsitek berkebangsaan Italia Cavaliere Rudolfo Nolli, yang telah lama bekerja di teluk Siam.
Masjid ini dibangun diatas laguna atau kolam buatan di tepi sungai Brunei di Kampong Ayer, "kampung yang terletak di atas air". Masjid ini memiliki menara marmer dengan kubah emas, dilengkapi taman yang permai dan air mancur. Taman indah yang mengelilingi masjid melambangkan taman surgawi dalam kepercayaan Islam. Sebuah jembatan membentang di tengah laguna menuju Kampong Ayer di tengah sungai. Sebuah jembatan marmer lainnya menuju ke bangunan yang merupakan replika Perahu Mahligai Kerajaan milik Sultan Bolkiah yang memerintah pada abad ke-16. Bangunan ini dibangun untuk memperingati 1.400 tahun Nuzul Al-Quran, dan dimeriahkan diselesaikan pada tahun 1967 dan digunakan sebagai panggung Musabaqah Tilawatil Quran (lomba pembacaan Al-Quran) di Brunei.
Ciri khas yang paling mengagumkan dari Masjid ini adalah kubahnya yang dilapisi emas murni. Masjid ini menjulang setinggi 52 meter (171 kaki) dan dapat dipandang dari setiap sudut kota Bandar Seri Begawan. Menara masjid merupakan bagian tertinggi dari masjid ini. Masjid ini memadukan secara unik unsur Renaissans arsitektur Italia dengan nuansa yang bernilai Islami. Di dalam menara masjid terdapat lift di mana pengunjung dapat naik ke puncak menara dan menikmati pemandangan panorama kota dari ketinggian.
Bagian dalam ruangan masjid khusus untuk ibadah salat bagi umat muslim. Terdapat jendela kaca patri beraneka warna yang mengagumkan, pelengkung, separuh kubah, dan pilar-pilar marmer. Hampir seluruh bahan bangunan masjid ini diimpor dari luar negeri yaitu: Marmer dari Italia, batu granit dari Shanghai China, lampu kristal dari Inggris, serta karpet dari Arab Saudi.